Anak dan Media : Avatar vs One Piece
Kalau sebelumnya
saya mengulas tentang Upin Ipin vs Avatar kali ini saya memcoba membahas
tentang komik Avatar vs Film One Piece. Keduanya sama-sama diminati oleh
anak-anak sampai remaja dan lagi keduanya sama-sama menceritakan tentang
petualangan yang tidak lepas dari pertarungan atau adegan kekerasan.
Saat ini tidak semua media memberikan pengaruh
yang positif bagi anak anak kita. Disini peran orangtua dan orang-orang di
sekitar anak sangat penting dalam proses penyaringan informasi yang diperoleh
anak. berikut ini perbandingan dari kedua cerita tersebut, mana sekiranya yang
lebih baik bagi anak anak kita ,,,
Data umum |
Jenis : Komik
Judul : Avatar ‘The
Legend of Aang’ Volume 1(88 hlm), volume 2 (94 hlm) tahun 2007
|
Jenis : Film
Judul : One Piece Mugiwara Cheisu 3D
Durasi : 30 menit, tahun 2011
|
Penyampaian content
|
Komik full color, adaptasi dari film
Avatar The Legend of Aang
|
Film animasi, adaptasi dari komik One Piece
|
Content
|
Bercerita tentang seorang anak laki laki bernama Aang
dari suku Pengendali Udara terakhir yang ditemukan oleh Katara, dari
suku Pengendali Air, yang sudah sekian ratus tahun tertimbun dalam batu es.
Dan ternyata diketahui bahwa Aang adalah seorang Avatar, dimana dalam buku
ini diceritakan ia adalah penyelamat dunia. Lalu bersambung pada buku
kedua, pertarungan Aang melawan Pangeran Zuko dari suku Pengendali Api, demi
membela suku air dan lepas dari tangan pangeran yang terus mengejar Avatar.
|
One Piece adalah sebuah anime dan manga tentang
perjalanan sekelompok bajak laut yang dikenal sebagai "Kelompok Bajak
Laut Topi Jerami" yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy untuk mencari harta
karun legendaris peninggalan Raja Bajak Laut, Gol D. Roger yang bernama One
Piece.
Dalam masing-masing
episode film ini menceritakan petualangan Luffy bersama teman-temannya yang
memburu harta karun one piece. Dan pada episode “Mugiwara Cheisu” ini
diceritaka Luffy yang tiba-tiba kehilangan topi jeraminya. Teman-teman luffy
mau membantu mencari topi tersebut yang ternyata dicuri oleh seekor elang
raksasa yang ternyata bentuk hibrida dari anjing Buzz. Pengejaran Buzz belum juga
selesai dilanjutkan dengan pertarungan dengan kelompok Kapal Marinir.
|
Pelajaran yang dapat diambil
|
Bagi anak anak:
mengajarkan akan pentingnya saling tolong menolong dan kerja sama
pentingnya rasa kasih sayang dan cinta terhadap sesama
rela berkorban untuk kebaikan
mengembangkan daya imajinasi anak
membedakan mana yang baik dan buruk
|
- mengajarkan akan
pentingnya saling tolong menolong dan kerja sama
-
mau
berusaha untuk mencapai tujuan
- mengembangkan
daya imajinasi anak
|
Sasaran
pembaca/penonton
|
~lebih cocok untuk anak yang duduk di bangku kelas 3 SD keatas karena anak mulai dapat
mebaca dengan lancar dan dapat membedakan baik dan buruk.
~ cocok untuk semua kalangan, laki laki maupun
perempuan, dan mereka yang menyukai cerita petualangan dan fiksi
|
~ ~lebih
cocok untuk anak yang duduk di bangku
kelas 5 SD keatas karena anak
mulai dapat membedakan baik dan buruk (namun akan lebih bijak jika ditemani oleh orang tua)
~ cocok untuk semua kalangan, laki laki maupun perempuan,
dan mereka mereka yang meyukai cerita petualangan dan fiksi
|
Kelebihan dan kelemahan
|
~
tidak hanya diminati oleh anak anak, namun juga dapat menarik minat para
remaja, laki laki maupun perempuan
~
Cerita petualangannya menarik dan
lucu namun bagi pembaca anak anak akan lebih bijaksana jika dengan
bimbingan orangtua karena dalam cerita ini terdapat unsur kekerasan (pertarungan)
~
Kertas yang digunakan bagus dan full color sehingga semakin menarik minat
pembaca.
~
bagi yang suka membaca komik, buku ini menarik, namun bagi yang tidak suka
membaca komik, mungkin akan lebih menyukai filmnya meskipun komik ini sudah
dikemas dengan warna dan gambar seperti pada film
Kelemahan : cukup banyak adegan kekerasan
|
~ Tidak hanya diminati oleh anak anak, namun
juga dapat menarik minat para remaja, laki laki maupun perempuan
~ Cerita petualangannya menarik dan lucu namun bagi anak anak
akan lebih bijaksana jika dengan bimbingan orangtua karena dalam cerita ini
terdapat unsur kekerasan (pertarungan)
Karena dikemas dalam
bentuk movie 3D jadi lebih menarik penonton.
Kelemahan : terlalu
banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar.
|
Teori yang relevan
|
Masa kanak-kanak menengah dan akhir (tahun sekolah
dasar) dimulai dari sekitar usia 6-11 tahun: anak-anak menguasai keterampilan
dasar membaca, menulis, dan pengendalian diri yang semakin baik. (Periode perkembangan
dalam Psikologi Pendidikan Santrock, 2009)
Usia anak tengah
(7-11 tahun) ditandai dengan meningkatnya fleksibilitas, dimana saat anak
dapat berinteraksi dengan lebih banyak orang dan dapat melihat dari sudut
pandang lebih luas, mereka sudah mulai bisa mengembangkan konsep dimana
terdapat satu standar yang absolut mengenai sesuatu yang benar dan salah,
juga dapat mengembangkan perasaan untuk menilai berdasarkan keadilan dan
kesamarataan. Pada tahap ini anak dapat membuat penilaian moral yang lebih
kompleks, karena mereka sudah dapat melihat suatu situasi lebih dari satu
aspek.
|
Pada usia anak akhir
(11-12 tahun) anak sudah dapat mengerti formal reasoning, tahap dimana
perkembangan moral mulai muncul. Anak pada tahap ini memiliki keyakinan bahwa
seseorang harus diperlakukan sebagaimana ia memperlakukan orang lain. Di
tahap ini anak sudah mulai dapat memperhitungkan situasi dengan lebih
spesifik.
Selain itu Kohlberg
mengikuti perkembangan dari keputusan moral seiring penambahan usia yang
semula diteliti Piaget, yang menyatakan bahwa logika dan moralitas berkembang
melalui tahap-tahap konstruktif.
|
Anak-
anak perlu mengembangkan
kemampuannya melalui tugas-tugas sekolah, bermain olah raga dan kegitan-kegitan
lainnya yang dapat menigkatkan potensi dirinya. Pada masa ini terjadi
perkembangan yang hebat pada seluruh aspek-aspek diri anak, seperti
perkembangan kognitif melalui pendidikan formal disekolah, perkembangan sosial
dan moral, serta ia juga mempelajari dasar-dasar untuk bisa menyesuaikan diri
dalam lingkungan sosial.
Proses identifasi anak pun akan mengalami perluasan atau
pengalihan objek. Yang pada awalnya objek identifikasi anak adalah orang tua,
sekarang meluas kepada guru-guru mereka, tokoh-tokoh sejarah, atau para bintang
seperti bintang film, musik, bahkan tokoh tokoh komik yang mereka baca.
Orang tua dan orang terdekat mereka menjadi sangat
penting perannya ketika pda masa ini, dukungan dan perhatian harus terus
diberikan. Apalagi dengan berkembangnya zaman, jangan sampai anak anak kita
menelan mentah mentah informasi yang mereka baca ataupun tonton tanpa
pengawasan dan bimbingan dari kita.
My opinion:
Dari perbandingan yang ada di atas, kita dapat melihat
kelebihan dan kelemahan antara Komik Avatar dengan Film One Piece, dan masing masing pasti memiliki penilaian tersendiri
mana yang baik dan tidak. Namun saya pribadi lebih merekomendasikan komik “Avatar” sebagai bacaan anak anak, karena meskipun terdapat unsur kekerasan, jika dibandingkan dengan film One Piece, komik avatar ini masih memberikan manfaat
yang lebih baik terhadap anak. Lagi pula dari sini anak juga lebih dibiasakan untuk senang
membaca.
Sedangkan film One
Piece, bukannya
tidak baik, hanya saja, anak anak perlu bimbingan dan arahan dari orang
terdekatnya, karena seperti yang sebelumnya dijelaskan, anak anak sangat mudah
untuk meniru tingkah laku dari tokoh yang mereka lihat dan idamkan, sedangkan
dalam komik tersebut cukup banyak adegan kekerasan
dan kata-kata yang kasar.