Review Film “A Diary
of a Wimpy Kid”
Dalam film ini kita seperti dibawa ke dunia Greg
Heffley’s (Zachary Gordon) kita dibuat tertawa sekaligus sebal dengan tingkah
laku Greg dan orang-orang disekitarnya. Menceritakan tentang kehidupan Greg
Heffley, ia selalu menulis tentang hari-harinya di dalam sebuah
diary..pemberian ibunya. Oops,, “This is
a journal, not a diary”… begitulah Greg menyebutnya. Ya, ia berusaha mengartikan segala sesuatu
hanya menurut pemikirannya yang terkesan sok dewasa, namun itulah yang menarik
dalam cerita ini.
Film ini diawali dengan kekacauan isi rumahnya, betapa
dia benci orang-orang rumahnya, terutama kakaknya, Rodrick (Devon Bostick) yang
selalu siap menjaili dirinya. Di sekolah sendiri, Greg kaget karena semenjak
libur musim panas dan setelah masuk, teman-temannya jadi berubah banget. Mereka
tumbuh besar sementara dia,, bisa dibilang tidak berubah...
Greg terobsesi menjadi murid popular dan bintang kelas
di sekolahnya. Greg berubah menjadi seorang anak yang ambisius akan popularitas
dan egois.. yaa,, selain ia memang anak yang sangat percaya diri, terbaik dan
merasa dirinya sudah dewasa.. Ia melakukan segala cara untuk mendapatkan
keinginannya, mulai dari mengikuti setiap kegiatan yang ia anggap “keren”
sampai bertindak bodoh dengan memperlakukan satu-satunya sahabat baiknya,
Rowley (Robert Capron), secara buruk.
Dengan sifat Rowley yang apa adanya, lugu dan
cenderung kekanak-kanakkan seringkali membuat Greg merasa bahwa Rowley masih
belum benar-benar siap memasuki masa sekolah menengah. Greg kemudian berusaha
mengubah sikap Rowley agar terlihat seperti orang dewasa—menurutnya. Ia
menganggap Rowley hanyalah seorang siswa yang tingkat kepopulerannya berada
jauh di bawah dirinya dan dengan adanya Rowley disampingnya hanya akan menghancurkan
rencananya untuk mencapai popularitas.
Singkat cerita,, Rowley kemudian menjadi siswa populer
yang memiliki banyak teman secara drastis, sementara Greg menjadi semakin
tersingkirkan. Hal ini membuat Greek merasa kesal, sampai suatu saat Greek rela
berbohong dan mengorbankan Rowley atas kesalahan yang ia perbuat. Rowley yang
akhirnya mengetahui hal tersebut merasa marah dan dikhianati oleh sahabatnya
sendiri. Rowley pun menjauh dari Greg. Sebenarnya Greg merasa kehilangan
sahabat baiknya itu, namun karena gengsinya yang terlalu tinggi, ia tidak mau
meminta maaf terlebih dahulu. Sampai pada akhirnya,, Greg dan Rowley dapat
dipersatukan kembali, Greg menyadari arti pentingnya sahabat,, dan menjadi diri
sendiri. Semenjak kejadian “keju keramat”,
mereka berdua kembali berteman dan terpilih menjadi sahabat terbaik di
sekolahnya.
Analisis menurut Teori
Perkembangan Psikologi Anak
Pada usia 6 sampai kurang lebih 13 th—anak^^ akhir / “usia berkelompok” ditandai dg adanya
minat thd aktivitas teman dan meningkatnya keinginan untuk diterima dalam satu
kelompok. Jadi disini anak lebih senang untuk beraktivitas dg teman^^nya
ketimbang dg keluarganya. Sama seperti halnya dengan Greg, pada masa peralihan dari anak-anak akhir
menuju remaja, anak juga memiliki
kesadaran sosial yang tinggi. Ia berusaha untuk menjadi popular dan
“keren”—menurut pemikirannya—agar dapat diterima oleh teman-temannya. Dan lagi dalam kasus Greg ia kurang
memperoleh dukungan dari keluarganya, kakaknya yang selalu menakuti dan mengganggunya
serta ibu dan ayahnya yang cenderung cuek pada awal sampai pertengahan cerita.
Anak-anak akhir sudah menyadari status sosiometri,
status yang mereka senangi pada suatu kelompok sosial dan status pada teman^^
sebaya mereka.
:: Adanya teman yang
diterima, diterima sekedarnya saja, ataupun ditolak yg dg dengan sendirinya akan mundur dari
kelompok. Greg menyadari bagaimana posisi dirinya di antara teman-temannya dan
posisi teman-temannya diantara kelompok mereka. Namun ia terus berusaha menjadi
anak yang disenangi dan mendekati teman-teman yang memang popular untuk
mencapai keinginannya untuk diterima teman2nya.
Menjadi anak popular atau tidak popular. Anak yang
tidak populer dapat dibedakan atas dua tipe, yaitu pertama anak-anak yang
ditolak (Rejected children), yaitu
anak-anak yang tidak disukai oleh teman-teman sebaya mereka. Mereka cenderung
bersifat menggangu, egois, dan mempunyai sedikit sifat-sifat positif. Kedua
anak-anak yang diabaikan (neglected
children), yaitu anak yang menerima sedikit perhatian dari teman-teman
sebaya mereka, tetapi bukan berarti mereka tidak disenangi oleh teman-teman
sebaya mereka. Dan Greg ini termasuk dalam Neglected
Children, ia masih memiliki beberapa teman yang sebenarnya mau menerima
dirinya—meskipun bukan teman yang ia harapkan—dan di lain sisi teman-temannya
yang lain juga ada yan tidak menyukainya.
:: Ada
periode dimana anak mengalami emosi yang meninggi dan mengalami
“ketidakseimbangan” dan anak menjadi sulit dihadapi.
Penyebabnya : perubahan fisik—ketika organ^^ seks
mulai mulai “berfungsi”– dan perubahan lingkungan. Misalnya situasi &
lingkungan baru. Perubahan secara fisik mungkin belum dialami oleh Greg,
karena perubahan yang terjadi pada masing-masin individu, tidaklah sama. Namun
perubahan situasi dan lingkungan, dialami oleh Greg, dimana ia harus mebiasakan
diri dengan kehidupan SMP nya dan bagaimana ia bisa diterima oleh
lingkungannya. Ia menjadi anak yang egois dan mementingkan dirinya sendiri
untuk mencapai keinginannya itu.
:: Namun pada umumnya, akhir anak^^ merupakan periode yang relatif tenang yang
berlangsung sampai masa awal puber.
Penyebabnya :
* peranan anak sudah jelas dan anak tahu bagaimana melaksnakannya. Greg sebenarnya menyadari
kesalahannya pada Rowley namun ia masih bingung dan harga dirinya untuk memulai
lagi pertemanannya masih belum mau menerimanya.
* anak sudah mengerti hal^^ apa saja yang
dapat dilakukannya sebagai pelampisan emosinya.
Atau dapat disebut juga katarsis emosional. Ketika Greg mulai
marasa kehilangan sahabat dan bingung, ia mulai mencoba untuk melupakan
masalahnya dengan bermain bersama Fregley, anak terjorok dalam kehidupan Greg.
Ketika ia merasa gagal, ia mencoba lagi melakukan aktivitasnya sendiri
dengan mengikuti drama sekolah.
:: Gottman & Parker dalam Santrock (2007)
menjelaskan 6 fungsi pertemanan, yakni:
a. Companionship,
dimana anak melakukan aktivitas bersama dan menghabiskan waktu bersama. Greg
dan Rowley telah melakukan fungsi ini. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan
bermain, mengikuti ekskul yang sama, dan makan siang bersama.
b. Stimulation,
dimana anak saling berbagi informasi. Greg dan Rowley sering berbagi dan
bertukar informasi.
c. Physical
support, ditandai dengan kebersamaan yang terjalin antar individu. Greg dan
Rowley selalu melakukan aktivitas bersama-sama.
d. Ego support,
ditandai dengan adanya dorongan psikis dan timbal balik positif antar individu.
Dalam hal ini, Rowley sudah melakukannya, namun Greg belum benar-benar memahami
bahwa dalam hubungan pertemanan hendaknya saling menerima dan mendukung satu
sama lain.
e. Social
comparison, menjadi pembanding sosial adalah fungsi kelima sebuah hubungan
pertemanan. Greg selalu membandingkan dirinya dengan Rowley dan juga
teman-teman di sekolahnya. Siapa yang popular dan tidak.
f. Intimacy
& affection, sebuah hubungan pertemanan biasanya memiliki kelekatan
yang menjadikan hubungan tersebut dekat dan hangat. Greg dan Rowley belum
benar-benar memiliki fungsi ini, mungkin karena perlakuan Greg terhadap Rowley
yang kurang baik, namun ketika meraka tidak lagi bersama mereka sama-sama
merasa kehilangan sebenarnya.
Greg yang mulai memasuki masa peralihan merasa telah
mampu berpikir lebih dewasa. Namun dalam kenyataannya, dirinya belum mampu
menjadi remaja yang dewasa seutuhnya dan masih bergantung pada sikap
kekanak-kanakkannya. Dimana ia belum menyadari arti pertemanan, belum menyadari
tentang tanggung jawab dan apa arti kejujuran.