Artikel “Meninggal karena diet berlebihan sehingga terkena anoreksia” hanya sekedar contoh dari ratusan (atau mungkin
ribuan) kasus tentang masalah makan yang dialami oleh beberapa orang. Selain
anorexia nervosa, ada juga gangguan makan lainnya, yaitu bulimia, seperti yang
dialami oleh salah satu artis luar negeri, Callista Flockshart. Selain
mengalami anorexia, ternyata ia juga sering sekali memuntahkan makanannya
sehabis menyantap berbagai macam hidangan. Inilah yang disebut bulimia.
Dan tanpa kita sadari bisa saja teman, sehabat
atau jangan-jangan kita sendiri ternyata mengalami kasus serupa. Jadi apa
sebenarnya anoreksia atau bulimia itu dan kenapa seseorang bisa mengalami
hal-hal tersebut..?? dan mengapa anorexia ini lebih sering dialami oleh remaja
dan dewasa, khususnya perempuan. Berikut ini sedikit penjelasan mengenai
anorexia dan kaitannya dengan remaja.
1. Pengertian Remaja
Remaja adalah masa
dimana merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak dan dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mendefinisikan remaja sebagai mereka yang berumur 11-21 tahun.
Tugas
perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Hurlock (1984):
·
Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan
teman sebaya baik pria maupun wanita
·
Mencapai peran sosial pria & wanita
·
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan
tubuhnya secara efektif
·
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang
bertanggung jawab
Tugas-tugas
perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut:
·
Kematangan fisik
·
Tuntutan masyarakat secara kultural
·
Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu
sendiri
·
Tuntutan norma / agama (Pikunas, 1976)
Perkembangan kognitif remaja :
Menurut Piaget, remaja mulai termotivasi untuk memahami
dunianya sebagai bentuk adaptasi biologis. Dan proses perkembangan kognitif
remaja dipengaruhi 4 faktor :
-
Pemasakan (maturity)
-
Pengalaman
-
Transmisi sosial
-
Proses ekuilibrasi (Monks, 1992)
Perkembangan
kognitif remaja pada masa ini menurut Piaget berada pada masa operasional
formal.
Ciri perkembangan
kognitif pada tahap operasional formal (Rice, 1993) :
·
Memiliki pengetahuan / gagasan indrawi yang baik
·
Mampu memahami hubungan antara 2 ide atau lebih
·
Dapat melaksanakan tugas tanpa perintah
·
Dapat menjawab secara praktis, menyeluruh, dan
juga dapat menginterpretasi sesuatu
Permasalahan yang timbul akibat pengaruh perkembangan fisik remaja:
- Depresi , seorang remaja
yang mengalami perubahan fisik dan dimana ia merasakan perbedaan fisik dengan
teman-temannya, bisa menyebabkan kecemasan , dan lebih parah lagi, depresi. Ini
bias terjadi lantaran, ia mengalami perubahan fisik lebih cepat ataupun
terlambat dibandingkan teman-temannya.
- Obesitas, normalnya, berat
badan perempuan lebih mudah naik saat pubertas. Obesitas merupakan akibat dari
reaksi terhadap timbulnya hal-hal yang menyebabkan stress.
- Gangguan pola makan (Dariyo, 2004)
Selain obesitas, gangguan
makan yang lain yaitu, anorexia dan bulimia.
Disini seseorang yang mengalami anorexia ataupun bulimia mengalami
ketidakpuasan terhadap berat badan dan bentuk tubuhnya. Ia akan terobsesi untuk mengurangi berat badan
dengan cara dipicu ataupun dipertahankan oleh si penderita.
2. Anorexia nervosa
Anoreksia adalah
aktivitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara
sengaja dan melalui kontrol yang ketat. Penderita anoreksia sadar bahwa mereka
merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa
berakibat naiknya berat badan.
Penderita anorexia
nervosa akan terus berupaya membatasi secara ketat makanan yang dikosumsinya
hingga di bawah jumlah yang seharusnya dia konsumsi. Akibatnya berat badannya
terus menurun dan dia akan menderita kekurangan gizi yang berat. Perlahan-lahan
dia pun akan kehilangan selera makannya. Persepsi mereka terhadap rasa kenyang
terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi
kecil sekalipun, mereka akan segera merasa 'penuh' atau bahkan mual. Mereka
terus menerus melakukan diet mati-matian untuk mencapai tubuh yang “ideal”
menurut persepsi mereka. Pada akhirnya kondisi ini bisa menimbulkan efek yang
berbahaya yaitu kematian si penderita.
4. Hubungan antara anorexia dan remaja
Ketika memasuki
masa remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat fokus pada pertambahan
berat badan mereka. Terjadi perubahan fisiologis tubuh yang kadangkala
mengganggu. Biasanya, hal ini lebih sering dialami oleh remaja putri daripada
remaja pria. Bagi remaja putri, mereka mengalami pertambahan jumlah jaringan
lemak sehingga mereka akan mudah untuk gemuk apabila mengkonsumsi makanan yang
berkalori tinggi.
Polivy &Herman
(1999, Thombson, at al) menyatakan, ketidakpusan terhadap body image ini dapat
menjadi pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
Remaja dengan
gangguan makan seperti di atas memiliki masalah dengan body imagenya. Artinya, mereka sudah memiliki suatu mind set-nya bahwa tubuh mereka tidak
ideal. Mereka mempersepsikan tubuhnya gemuk, banyak lemak di sana sini, tidak
seksi dan lain-lain yang intinya tidak sedap untuk dipandang dan tidak
semenarik tubuh orang lain. Akibat pemikiran yang sudah terpatri ini, seorang
remaja akan selalu melihat tubuh mereka terkesan gemuk padahal kenyataannya
justru berat badan mereka semakin turun hingga akhirnya mereka menjadi sangat
kurus. Mereka akan dihantui perasaan bersalah manakala mereka makan banyak
karena hal itu akan menyebabkan berat badannya naik. Masalah ini akhirnya
menyebabkan remaja menjadi tidak percaya diri dan sulit untuk menerima kondisi
dirinya.
Selain disebabkan
oleh pola pikir mereka, gangguan makan ini juga disebabkan oleh factor
lingkungan. Image publik mengenai tubuh ideal seorang perempuan itu harus
langsing, tinggi, manjadikan para perempuan ini berlomba-lomba untuk
menguruskan tubuhnya. Apalagi seorang remaja, dimana pada usia remaja lebih mudah
dipengaruhi oleh teman-teman mereka. Misalnya ketika ia, diejek “gendut” oleh
temannya ini akan semakin gencar untuk menguruskan tubuhnya. Maka tidak mengherankan bila ketidakpuasan
seseorang dengan tubuhnya akan mengembangkan masalah pada gangguan makan.
Ketidakpuasan akan
diri ini sangat erat kaitannya dengan distress emosi, pikiran yang berlebihan
tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku
makan yang maladatif (& Shawa, 2003; Stice dan Whitenton, 2002).
Masa remaja
ditandai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis yang pesat. Remaja
juga dicirikan oleh tingkah laku yang menuntut kebebasan sesuai dengan
keinginannya. Masa remaja juga merupakan masa pencarian jati diri. Ciri lainnya
adalah gaya hidup yang dinamis dan aktif serta kepedulian yang tinggi akan
penampilan. Dua ciri terakhir inilah yang menyebabkan remaja memiliki persepsi
yang salah terhadap bentuk tubuhnya (citra tubuh). Ciri itu juga yang
berpotensi menyebabkan remaja berperilaku makan yang salah.
Dampak fisik
secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang, sehingga
masalah psikologis yang muncul pada mereka adalah:
• Perasaan tidak
berharga
• Sensitif, mudah
tersinggung, mudah marah
• Mudah merasa
bersalah
• Kehilangan minat
untuk berinteraksi dengan orang lain
• Tidak percaya
diri, canggung berhadapan dengan orang banyak
• Cenderung
berbohong untuk menutupi perilaku makannya
• Minta perhatian
orang lain
• Depresi (sedih
terus menerus)
Psikopatologi
yang khas pada penderita Anoreksia Nervosa adalah ketakutan yang hebat untuk
gemuk, seolah-olah ada pandangan dalam dirinya bahwa gemuk itu ‘buruk’ dan
tidak disukai oleh orang-orang disekitarnya. Dengan demikian bisa berdampak pada perkembangan sosial si remaja sendiri,
dimana ia akan merasa rendah diri, dan mengucilkan diri dari pergaulannya. Sehingga
tugas perkembangan sosialnya akan terhambat.
Saran penulis bagi para remaja, syukurilah
bentuk dan ukuran tubuhmu. Jika ternyata ukuran tubuh gemuk, berupayalah
menurunkannya secara perlahan-lahan. Ikuti aturan diet sehat, bagaimana kita mengatur pola makan kita secara benar. Dan, ingat, tampilan diri tidak hanya
diwakili oleh bentuk dan ukuran tubuh, tetapi yang utama adalah perilaku dan
sikap kita..
Daftar pustaka
- http://episentrum.com/search/anoreksia-pada-remaja.html/
diunduh tanggal 27september2011
- http://agusyantono.wordpress.com/2011/01/10/meninggal-karena-diet-berlebihan-sehingga-terkena-anoreksia/ diunduh tanggal 27september2011
- materi mata kuliah psikologi
remaja dosen : Ika Herani S.psi M.Psi/2010 dan Ari Pratiwi S.psi M.Psi/2011